Selasa, 24 Desember 2013

Sejarah Perekonomian masa VOC


KEDATANGAN BANGSA BARAT DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Kapitalisme Eropa dan Kehadiranya VOC di Nusantara
Kapitalisme Eropa membawa dampak yang sangat besar terhadap perdagangan di Asia Tenggara. Hal ditadai dengan datanganya pertama kali bangsa portugis di Malaka dan disusul oleh Belanda dan Inggris. Kedatangan bangsa barat ke Asia Tenggara tidak terlepas dari keadaan di Eropa pada masa itu. Dimana kekuasaan islam berhasil menguasai perdagangan di Eropa akan tetapi orang – orang eropa seperti bangsa Portugis berhasil mencapai kemajuan dibidang teknologi tertentu yang kemudian  melibatkan bangsa portugis dalam sala satu pertualangan mengarungi samudera yang paling berani pada zmaannya. Sehingga  Untuk menjelajah kearahh timur petunjuk didapat melalui  informasi – informasi dari  Marcopolo[1].
Kedatangan portugis di Asia dilatar belakangi kejatuhan konstatinopel ketangan turki sehingga pusat – pusat perdangangan  di Timur Tengah termasuk sebagian daerah Mediterania dikuasai oleh orang – orang islam. Dengan ini monopoli perdagangan antara Eropa dan Asia jatuh ketangan orang islam yang  menjual harga rempah -  rempah dengan sangat tinggi.  Keadaan inilah yang membuat bangsa Portugis  mulai sadar mereka harus mendapatkan rempah – rempah sendiri dan datang kedunia timur yaitu Indonesia.  Keinginan ini juga tidak terlepas untuk mengembagkan ajaran kristen sekaligus mengahancurkan kekuasaan islam, apalagi setelah islam menguasai Semenajung Liberia. Sehingga tahun 1511 Alfonso alburquerque menaklukan Malaka.
Belanda datang ke Asia tahun 1640, sebelum Belanda datang ke Asia  dibawah pimpinan Cornelis De Houtman 1596. Bangsa belanda merupakan pedagang – pedangan yang mengambil rempah – rempah dari Indonesia di Lisabon ( Portugal)  dan dan memperdagangkan keseluruh Eropa . tahun 1594 Belanda dilarang mengambil rempah – rempah di Lisabon  karena ketika itu Lisabon merupakan wilayah Spanyol  yang baru siap melawan Belanda dalam perang 80 tahun. Karena itulah Lisabon tidak mau menjual rempah – rempah kepada Belanda  sehingga Belanda mencari sendiri pusat rempah – rempah kedunia timur. Yang memudahkan Belanda sampai kedunia timur adalah buku “ Itinerario oleh Van Linschoten”[2]. Kedatagan Belanda membuat geram Portugis yang waktu itu penguasa Selat Malaka dan Rempah di Goa. Belanda berhasil menduduki Malaka tahun 1641 setelah mengalahkan  Portugis.
Inggris tidak begitu  melihat persainganya di Malaka  karena  Inggris  juga tidak bisa menandingi kekuasaan Belanda di Malaka.  Perimbangan kekuasaan setahap demi etahap berubah  hal ini dsiebabkan karena revolusi Prancis  dan perang Napeleon di Eropa, dimana tentara Napaleon berhasil menduduki Belanda  dan seluruh daerah jajahan Belanda jatuh ke Tagan Inggris termasuk Asia tengara dan Inggris memanfaatkan kondisi ini untuk merebut Malaka ( 1975 ) dan Nusantara  (1811).  Setelah berakhir perang Napoleon nanti seluruh wilayah jajahan Belanda dikembalikan kepada Belanda oleh Inggris. Sedangankan di Nusantara Inggris hanya menduduki Bengkulu.
Kehadiran VOC di Nusantara                                                                                            Bangsa  Belanda datang pertama kali dibawah pimpinan Cornelis De Houtman tahun   1596  yang mendarat  yaitu di Pelabuhan Banten.[3] Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah rempah – rempah  yang membuat Belanda memperoleh keuntungan yang sangat besar, Belanda berusaha mengadakan monopoli perdagangan dan menjajah. Sehingga terjadi pertikaian yang di alami oleh pedagangan – pedagang  Belanda dengan pedagang Eropa lainya untuk menyelesaikan permasalahan ini dibuatlah sebuah kongsi  dagang dinamakan VOC ( Vereenigde Oast Indische Compagnie) yang didirikan 20 Maret 1602, kongsi dagang ini  terdiri dari buka hanya orang Belanda tetapi juga pedagangan Eropa. Dengan adanya VOC  sehingga terjadilah monopoli perdagangan besar – besaran  dan  Belanda mendapatkan banyak untung.
Kekuasaan dan Praktek Monopoli  VOC di Nusantara ( jaringan perdagangan VOC di Indonesia ( Maluku, Priangan, Jabar dan Vorstenlanden)
VOC yang didirikan  20 Maret 1602  mempunyai tujuan yaitu (a), mengindari persaingan diantara pedagang belanda sendiri (b), menyaingi pedagang – pedagang lain (c), memperkuat posisi sehingga dapat melaksanakan monopoli perdagangan  rempah – rempah  dan membantu Belanda dalam bidang keuangan. Untuk  mengawasi pelaksanaan monopoli perdagang  pemerintah Hindia Belanda  menunjuk seorang Gubenur jenderal  yaitu Pieter Both, tahun 1603 digantikan oleh Jan Pieterzoon Coen.
Pemerintah Belanda memberi hak oktroi kepada VOC  yang meliputi : hak mopoli perdagang rempah – rempah, hak untuk memeliahara angkatan perang, hak untuk memerintah wilayah yang diduduki, hak untuk mencetak uang, hak untuk melakukan perjanjian – perjanjian dengan raja – raja di nusantara, hak untuk membantu keuangan pemerintah Hindia Belanda.
Dalam waktu yang singkat VOC berkembang pesat  seelah berhasil mendapatkan daerah pengahasil rempah – rempah yaitu Maluku, VOC memusatkan kedudukan di Ambon, VOC kerja sama dengan sulatan Baabullah untuk mengusir Portugis dari Maluku  dan menjadikan Ambon sebagai pusat kedudukan. VOC berusaha menguasai perdagangan diseluruh Maluku dan melaksanakan monopoli perdagangan  rempah – rempah.
Upaya – upaya yang dilakukan oleh VOC dalam menguasai perdangangan : monopoli perdagangan yang sangat merugikan  rakyat, Hongi Tochten ( pelayaran hongi)  pelayaran menyusuri pantai yang dilengkapi dengan  angkatan perang untuk mengawasi  para pedagan Maluku  agar tidak menjual rempah – rempahnya selain VOC, Ekstiparsi  yaitu menebang tanaman rempah – rempah milik penduduk  supaya produksi rempah – rempah tidak berlebihan,  Contigenten yaitu rakyat diwajibkan mmbayar pajak berupa hasil bumi,  Leverentie yaitu rakyat wajb menyerahkan pajak berupa hasil bumi  didaerah yang tidak dikuasai VOC, Preanger Stesel yaitu kewajiban bagi rakyat untuk menanam  kopi didaerah pariangan , hasil kopinya nanti dibeli dengan harga yang telah didtetukan oleh VOC
Di Maluku, VOC berusaha mengusai perdagangan dan memonopoli hal ini disebabkan Maluku penghasil rempah – rempah di nusantara  komoditi ekspor yang terpenting pada masa itu.  Di kepulauan Ambon masyarakat mendapat hak atas tanah untuk perkebunan cengkeh dan hasil cengekh dijual kepada VOC dengan harga tertentu sedangkan tanah pusaka hasil alam dipakai oleh keluarga dan juga VOC mengembang sistem pemerintahan desa  serta pendidikan desa namun disamping itu VOC timbul kepincangan2 sistem “ ekspedisi Hongi” ekspedisi  yang terdiri dari perahu kora2 ini  dimiliki oleh negeri masing – maisng kepulauan ambon untuk mengawasi pulau Seram, buru dan manipa yang dilarang mengahsilkan cengkeh dan setiap cengkeh dipulau itu ditebang  oleh VOC da di angkut dengan kora – kora tersebut. VOC menjual cengkeh dengan harga yang sangat tingggi sehingga menguntungkan bagi Belanda. Dengan ini VOC mendapatkan keutungan yang sangat besar si Maluku  namun masih ada usaha masyarakat untuk menyelundupkan  dan melangat peraturan yang dibuat VOC , dalam rangka menguasai membasmi penyelendupan VOC membuang, mengusir dan membantai penduudk pulau Banda tahun 1620  dan berusaha menganti mereka dengan orang Belanda yang memperkejakan kaum budak
Perubahan penting terjadi sejak tahun 1677, ketika VOC menerapkan sebuah sistem eksploitasi yang khusus berlaku di Sunda, khususnya Priangan, yang dikenal dengan istilah Preanger Stelsel. Sistem ini dipahami sebagai sebuah sistem dimana rakyat Priangan diwajibkan menanam kopi dalam jumlah tertentu, sebagai kompensasi dari pembebasan membayar pajak dalam bentuk uang, rakyat Priangan diwajibkan menyetor kopi dalam jumlah tertentu, rakyat Priangan pun hanya bisa menjual kopi kepada VOC dengan harga yang mereka tentukan sendiri. Penerapan sistem ini sangat menguntungkan VOC, yang pada gilirannya berdampak positif bagi surplus perekonomian pemerintah Belanda. Produksi kopi dari Priangan sangat berpengaruh penting bagi produksi kopi dunia.  Produksi kopi Priangan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Jika dibandingkan dengan keresidenan-keresidenan lain di Pulau Jawa, produksi kopi Priangan adalah yang paling tinggi
VOC dan Negara – Negara Pantai Per Kotaan
VOC juga berhasil menduduki wilayah Sulawesi Selatan, setelah melalu perjanjian bonggaya VOC berhasil menguasai melalui Aru Palaka dengan catatan VOC tidak mencapuri urusan  dalam negeri akibat perbuatan yang dilakukan VOC banyak bangsawan meniggalkan  bugis untuk menjadi bajak laut dan menjadi  pansehat raja di Sumatra.  Kemudian sebagiannya lagi ada yang menjadi investor dalam perdagangan Intrerisuler / berbaur dengan masyarakat setempat dan mejadi musuh bagi VOC.
Di Nusa Tenggara VOC melakukan aktivitas terbatas  karena selain flores ( pengahasil kayu cendana) Sawu dan Rote  tidak begitu berarti apa – apa bagi pedagangan, disini VOC mendapat perlawan dari Portugis  yang akhirnya bertahan di Timor – timur. Di Rote VOC mendapat kedudukan yang kuat  dan penduduk banyak memeluk agama kristen sehingga mereka bebas dari perbudakan dan status naik menjadi anak emas.
Di Pulau Sumatera  bagian Utara VOC berhasil menerapkan kekuasaan dengan memonopoli lad, walaupun Mlaka berhasil direbut oleh Benlanda namun Aceh dan Johor lawan yang sangat berah bagi VOC untuk mendapatkan kedudukan di Selat Malaka. Dalam abad ke 18 hegemoni dipantai Barat Sumatera  yaitu padang, Pariaman, dan painan terkenal dengan Lada dan emas  masih dipertahankan  sedangkan daerah perdalaman belum tersentuh sama sekali.
Di Pulau Jawa, Banten dan Mataram kekuasaan dipegang oleh VOC , didaerah yang dikusai oleh VOC tidak hanya menetapkan monopoli hasil suatu daerah tetapi  juga menetapkan monopoli terhadap barang impor. Disamping itu VOC juga mendapatkan hak istimewa  sebagai ibalan atas bantuan terhadap penguasa setempat ( menjadi dewan panesehat dan mengurus segala keperluan raja, menempatkan residen ).








Daftar Pustaka
Ricfles.sejarah indonesia modern 1200-2008.
Marwati Djono, Nugroho. 1984. Sejarah Nasional Indonesia VI.
D.G.E Hall.1984. Sejarah Asia Tenggara.




[1] Marcopolo yang memperkenalkan Asia Selatan kepada orang Eropa dan singah di Samudera pasai  daam perjalanan ke Cina
[2] Itinerario merupaka buku penunjuk jalan kedunia timur  yang membuka rahasia mengenai jalan laut dan tempat – tempat kaya dengan rempa – rempah didunia timur, ikut mendorong belanda untuk datang keseberang  lauatan terutama ke Asia Tenggra , ini berarti saingan bagi monompoli  rempah – rempah portugis di Asia Tyang berpusat di Goa da bergudang di malaka.
[3] Pelabuhan Banten merupakan pelabuhan yang besar di Jawa Barat

1 komentar: